Life is never fair, katamu?
Mungkin bagimu begitu.
Tapi tidak bagiku.
Karena aku percaya Tuhan Maha Adil.
Dia tahu, hanya menunggu.
Marah, sedih, kecewa, air mata... : karena aku manusia.
Karena aku terluka.
Tapi tak usah khawatir, aku tak akan balik mengganggumu.
Sebab kalau kulakukan itu berarti kutempatkan diriku sama rendahnya denganmu.
Tidak kok, tenang saja.
Nabiku yang terlalu suci untuk diwujudkan itu banyak memberi suri teladan bagiku.
Tentang sebuah kebesaran hati, walau telah dilukai.
Aku ingin meneladaninya, meski mungkin tak sesempurna ia.
Justru aku ingin berterimakasih padamu.
Yang telah membuka mataku tentang fananya dunia.
Bahwa semua yang kita miliki tak akan selamanya ada disini.
Kini aku lebih siap jika suatu saat terjadi hal yang lebih buruk.
Kesiapan itu tak kumiliki sebelumnya, hingga aku bisa terluka.
Oh, kau merasa tidak nyaman?
Persoalan itu tergantung pada bagaimana kau bersikap,
dan bagaimana kau mensikapinya.
Jika sikapmu tak mempernyaman, ketidaknyamanan juga yang akan kau dapat.
Tak bisa kau salahkan orang lain,
karena semua darimu akan kembali padamu.
Ketidaknyamanan tak seharusnya ditinggal pergi.
Tapi diperbaiki, agar bisa menjadi nyaman kembali.
Kalau selamanya kau begitu, mau kemana lagi kau akan pergi?
Tak akan ada lagi hati yang bisa kau singgahi,
karena kau sendiri yang (selalu akan) ciptakan ketidaknyamananmu.
Mungkin hidupmu tak adil,
maka kau ingin hidup orang lain tak adil juga.
Mungkin kau tak pernah bahagia,
maka kau ingin orang lain tak bahagia juga.
Jujur aku jadi iba padamu.
Melihatmu membuatku merasa jadi orang paling beruntung sedunia.
Setidaknya, aku masih memiliki kenyamananku.
Dan kau salah kalau sempat (meski sesaat) berharap bisa memilikinya juga.
Badai pasti berlalu.
Dan pelangi yang indah muncul setelah itu.
Pelangiku menungguku di depan sana.
Aku percaya itu.
Maka sekencang apapun badai akan kuhadapi dengan berani.
Karena aku tak sendiri.
Tuhanku tak pernah meninggalkanku.
Aku tak perlu memanggil-manggil mencariNya,
seperti yang pernah nabi-gondrong-tampanmu lakukan.
Hidupku akan adil.
Karena Tuhan Maha Adil.
Semoga hidupmu pun begitu.
Semoga kau temukan kebahagiaanmu sendiri,
tanpa perlu lagi mengganggu kebahagiaan orang lain.
Semoga kau temukan zona nyamanmu,
tanpa perlu membuat orang lain tidak nyaman.
Life is NOT never fair.
Life is fair, on the right time and the right place.
Goodluck, ya.
(sumber: sebuah note di facebook sendiri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar